Umumnya pedagang menggoreng jualannya di atas kompor menggunakan bahan bakar minyak tanah tau gas. Tapi di Solo, pedagang tahu menggunakan bahan bakar uang.
Uang yang dibakar oleh pedagang tersebut berasal dari limbah yang dihasilkan oleh Bank Indonesia wilayah Solo. Dalam sehari limbah yang dihasilkan BI Solo mencapai dua kuintal.
"Limbah ini diminta langsung oleh para pengusaha gorengan," kata Kepala Pimpinan Wilayah Bank Indonesia Solo, Doni P Joewono, dalam sambutannya pada seminar 'Peran BI dalam Mendukung UMKM' di Solo, Sabtu (15/12).
Limbah uang yang digunakan oleh pedagang ini tidak mengalami masalah bahkan justru membantu BI dalam pengolahan limbah kantor. Namun yang dikhawatirkan adalah penggunaan limbah tersebut akan mencemari makanan bila limbah tersebut menempel di bahan makanan. Ini akan terjadi bila menggunaan dilakukan dalam waktu yang cukup lama dan terus menerus.
Untuk itu BI Solo meminta pada Solo Techno Park untuk mengolah limbah uang tersebut menjadi kerajinan seperti kotak batik atau wadah selampai atau tisu.
0 comments:
Post a Comment